Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Advaita Medika Tabanan, menggelar Pengukuhan X Program Studi Profesi Ners, dan Wisuda XI Program Studi S1 Keperawatan, pada Jumat 2 September 2022 di Hotel Dewi Sita Tanah Lot, Kabupaten Tabanan. Dalam Wisuda kali ini STIKES Advaita Medika Tabanan melepas 37 wisudawan, 11 diantaranya dilantik sebagai Profesi Ners dan sisanya lulusan S1 Keperawatan.
Ketua STIKES Advaita Medika Tabanan, Dr. Made Dewi Sariyani, S. ST., M. Kes., saat melepas wisudawan wisudawati mengatakan, pihaknya atas nama pribadi, lembaga dan seluruh civitas akademika STIKES Advaita Medika Tabanan mengucapkan selamat dan sukses atas keberhasilan para wisudawan atau wisudawati karena telah lulus di kampus STIKES Advaita Medika Tabanan tahun akademik 2021/2022.
“Saya laporkan angkat Sumpah profesi ini diikuti 11 orang dan 26 orang wisudawan S1 Keperawatan. Lulusan ini adalah bentuk tanggung jawab kita kepada bangsa dan Negara serta wujud karya utama Stikes Advaita Medika Tabanan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Made Dewi memaparkan di Sekolah Tinggi Keperawatan, mahasiswa yang setelah lulus Sarjana Keperawatan harus mengikuti profesi ners. “Setelah lulus ners, baru dapat dilantik dan diambil sumpahnya seperti saat ini, ” tutur ibu Dewi.
Ketua Yayasan Cipta Karya Darma, I Dewa Gede Ary Wirawan, SS., yang hadir pada kesempatan tersebut juga menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. “Kami dari Yayasan Cipta Karya Dharma menyambut baik wisuda XI. Jadi 13 tahun kita berdiri selalu rutin menggelar kegiatan wisuda dan jumlah yang diwisuda kali ini lumayan banyak,” ucap Dewa Wirawan.
Dengan demikian, sambung Dewa Wirawan, STIKES Advaita bisa lebih banyak lagi menghasilkan para medis yang mempuni. “Pesan kami kepada wisudawan mudah-mudahan mereka bisa mengaplikasikan apa yang mereka dapat di kampus. Sekarang mereka harus aplikasikan ilmu mereka di dunia nyata,” tandasnya.
Untuk pengembangan kampus, dikatakan yayasan sangat mendukung segala bentuk perencanaan yang dilakukan oleh STIKES Advaita Medika. “Ke depan kita akan buka klinik untuk komplementernya. Selain itu target saat ini adalah pengembangan untuk prodi-prodi baru kedepannya sesuai dengan kebutuhan. Dari tahun lalu sudah dipersiapkan pembentukan dua prodi baru. Mudah-mudahan semua persyaratan bisa terpenuhi dan bisa segera mengajukan pembentukan prodi baru tersebut,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Dewi Sariyani, terkait pengembangan kampus. Kalau pengembangan dari awal pihaknya memang selalu berkomitmen dan saat ini tengah mengembangkan klinik komplementer.
“Karena visi misi kami adalah komplementer. Jadi kami berupa mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan anak-anak dan juga bapak ibu dosen yang sudah pelatihan, untuk mengabdikan, mengaplikasikannya kepada masyarakat melalui klinik komplementer,” ucap Dewi Sariyani, sembari mengungkapkan penciri STIKES Advaita Medika Tabanan adalah Keperawatan dan kebidanan komplementer.
Hal tersebut gayung bersambut dengan kepala organisasi Keperawatan komplementer yang memberikan dukung kepada STIKES Advaita Medika Tabanan untuk membuka klinik komplementer. “Klinik komplementer ini nantinya akan memberikan pelayanan seperti tusuk jarum, akupuntur, akupreser dan mungkin nantinya akan berkembang ke perawatan herbal yang menjadi salah satu ciri khas kami, itu yang akan kami aplikasikan kepada masyarakat. Jadi memperkenalkan bahwa STIKES Advaita itu lebih dikenalnya ke komplementernya, karena setiap instansi setiap kampus punya ciri khas masing-masing kebetulan ciri khas yang kami usung adalah komplementer ini,” tandasnya.
Selain pengembangan klinik komplementer, pihaknya juga terus berupaya mengembangkan untuk kegiatan internasional. Di akhir 2021 telah menjalin kerjasama dengan Islamic University di Negara Malaysia, kemudian rutin menggelar kuliah pakar Internasional untuk menambah wawasan, menambah pengetahuan mahasiswa terkait dengan dunia internasional.
“Untuk tahun ini, kami sedang menggalakkan ke Thailand. Jadi untuk kerjasama nanti pada 19 September akan ada konfrensi internasional di Thailand, kami dilibatkan. Mahasiswa dan dosen menjadi moderator dan tim penilai terkait dengan kegiatan tersebut,” tutur Dewi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII, Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST., MT., Perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketua PPNI Provinsi Bali, serta sejumlah perwakilan keluarga wisudawan dan wisudawati.
Meraih predikat lulusan terbaik prodi S1 Keperawatan Reguler, dengan IPK 3,63 diraih Ni Putu Mei Sanjiwani, dengan prediksi Magna Cum Laude. Dari prodi S1 Keperawatan Alih jenjang diraih Ni Made Ayu Sunarilawati dengan IPK 3,58 predikat Cum Laude. Dan prodi Profesi Ners diraih Wiwit Herlinawati, IPK 4.00 dengan predikat Summa Cum Laude.